30 Menit ke depan menyelesaikan yang pernah dimulai

Raihan Nur Yaqin
2 min readFeb 24, 2025

--

Resolusi itu ilusi ternyata temen-temen.

Photo by Ant Rozetsky on Unsplash

tulisan ini ditulis untuk mendorong diri saya sendiri untuk hidup lebih menghargai waktu melakukan yang terbaik di detik ini alih-alih hidup dalam rencana besar yang semu. Karena saya orangnya gampang teralih saya terlalu tenggelam dalam recanan semua karena…..

Waktu Tidak Terbatas

Punya banyak waktu bikin kita jadi ngerasa masih ada kesempatan yang sama di lain waktu padahal waktu yang kita maksud itu udah lewat dan ga bisa balik lagi. Kaya bisa bersantai-santai gitu, beda kalau waktu kita itu ada batasnya kaya deadline tugas mau gamau kita harus manfaatin waktu yang tersisa sebaik mungkin. Kayanya kita harus membatasi hidup kita di waktu yang sempit supaya kita jadi bisa menghargai waktu yang ada ya.

Tugasnya kebanyakan

Menghadapi tugas yang kebanyakan bikin kita jadi eneg duluan dan memutuskan buat nunda-nunda akhirnya berakhir dengan hasil buruk yang buat kita kecewa. Ibarat makan, tugas itu makanan, suapan itu usaha. Kita yang malas membuat itu seolah kaya kita harus habisin makanan dengan sekali suapan, karena banyak kita eneg duluan mau abisinnya, kita ga nemuin caranya sampe akhir yang akhirnya makanannua jadi basi. Padahal makanan itu kalau bisa dimakan sesuap demi sesuap kita bisa habisin. Kayanya tugas yang kita punya bisa kita nikmatin kalau kita melahapnya sesuap demi sesuap.

Terlalu lelah mengatur

Hidup terbiasa dalam aturan dan agenda orang lain mulai dari lahir, sekolah, kuliah, sampai kerja, bikin kita jadi bergantung sama itu. Buat kita yang terbiasa ngikutin arus jadi lebih nyaman kalau ada orang lain yang mengelola agenda kita, nah sisanya baru kita bisa atur sendiri. Masalahnya waktu di kasih keleluasaan buat ngatur 24 jam kita sendiri sekarang malah jadi masalah karena kita kewalahan untuk ngatur banyak hal dalam hidup kita. Dulu kita tinggal siap nerima perintah, demi perintah tanpa tahu keseluruhan rencananya itu gimana. Kayanya untuk kita jadi fokus untuk hidup kita perlu pihak lain yang bisa kita gantungkan tapi kitalah penanggungjawabnya

30 Menit ke depan menyelesaikan yang pernah dimulai.

Buat hidup yang lebih waras dan produktif kayanya mau nyoba berhenti buat rencana dan fokus ke tujuannya aja. fokus ke suapan demi suapannya aja tanpa mikirin mana dan gimana nyuapinnya. Pernah praktekin waktu belajar pomodoro ngasih ide buat hidup di 30 menit kedepan aja biar kerjain sebaik mungkin 30 menit ini, dan seterusnya. Suap aja terus sampe ga sadar tiba-tiba habis.

Yang pernah di mulai bakal dilakukan 30 menit demi 30 menit tanpa memikirkan harus berapa kali suapan (30 menit) yang harus dilakukan. Buat ngebantu ngenafigasiinnya minta tolong ke pihak lain yaitu ai buat sekarang lagi coba pake grok. udah sih itu dulu maaf kalau tulisannya ini sangat amat ga jelas tapi pengen nulis aja soal hidup di 30 menit ke depan.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Raihan Nur Yaqin
Raihan Nur Yaqin

Written by Raihan Nur Yaqin

I explore personal and emotional themes, depicting my experiences and human reflections in my works. Hello everyone, let's get to know each other.

No responses yet

Write a response