Cerita Nih — Kita beruntung permanen

Raihan Nur Yaqin
4 min readJul 23, 2023

--

Hampir sebulanan ga nulis panjang kaya gini huh. Sebenernya bahasan ini udah nyantol dikepala udah lebih lama dari pada itu. Yang bakal dibahas ini masih seputar pengalaman memaknai pengalaman wkwk maksudnya gimana sih????. Pemikiran ini berujung pada sebuah kesimpulan yang ambigu, paradox, komplek dan berbelit-belit yaitu:

Apapun yang kita lakukan kita pasti untung

Photo by Malvestida on Unsplash

Aduh baru awal-awal juga kok saya juga pusing ya nulisnya maaf ya kalau belepotan bahasanya soal dari dulu juga udah gitu hehe. Oke deh gini ada ga penyesalan yang pernah atau masih kamu rasain? Sama kok aku juga gitu. Misalkan nyesel ditolak cintanya, atau kamu pernah melakukan hal yang memalukan, atau juga pernah ketipu lewat internet, ya itulah realita pahit yang pernah kita hadapi.

Penyesalan

Aku bakal nyeritain beberapa penyelasan yang pernah aku rasain

  1. Ikut Study Tour

Pas ngejalanin dan tepat setelahnya aku merasa study tour ini tidak begitu membahagiakan dan cenderung rugi. Perjalanan yang cukup jauh waktu itu jadi perjalanan yang terasa hambar, rasanya seperti rangkaian aktivitas acak aja engga ada yang spesial. Dan ketika dirasakan hari ini juga sepertinya pengorbanan yang ada seperti uang, tenaga, emosi, dan waktu tidak sepadan dengan pengalaman yang dirasakan. Mungkin ada bias yang terjadi karena waktu juga sudah jauh lewat. Tapi yang saya sadari pengalaman study tour berkendara jauh bersama orang banyak, berkunjung ke banyak destinasi, mencoba wahana-wahana dan berfoto-foto itu tidak saya nikmati.

2. Perpisahan Sekolah

Momen kelulusan menuntaskan proses pendidikan dirayain lewat acara perpisahan yang dikelola sama pihak sekolah atau panitia siswa, kebetulan panitianya siswa kelas 12 yang lulus, dan aku juga salah satunya. Perpisahan ini menghimpun urunan dana dari setiap siswa dan memerlukan persiapan yang cukup lama dengan melibatkan cukup banyak orang. Acara berjalan semestinya seperti acara-acara seremonial lainnya, lancar dan sesuai rencana tapi tetap kurang meninggalkan kesan tersendiri. Pengorbanan yang dikeluarin ga sebading sama experiencenya.

3. Bikin Buku Tahunan

Ini yang paling disayangkan setelah sadar perkembangan teknologi digital udah cukup buat menyimpan memori-memori dan identitas yang kita buat rangkum di sebuah wadah. Hasilnya begitu-begitu juga, hypenya yang tinggi bikin kita jadi ga mau ketinggalan kalau kita ga ikut bikin. Padahal kalau dipikir-pikir lagi sekarang jadi hal yang ga penting-penting mata harus dicetak jadi buku fisik. Pengorbanannya berlebihan untuk hal yang bisa dibuat lebih murah lagi.

Rugi tapi untung

Semua kejadian yang kita hadapi itu hampir semua melibatkan perasaan kita yang kita respon dengan reaksi yang berujung ke kesimpulan layak ga pengorbanan yang udah dilakuin dengan hasil yang kita terima. Kalau mikir ke pengalaman-pengalaman tadi rasanya sayang sebenernya ada yang lebih baik lagi daripada opsi itu. Tapi nyatanya kita waktu itu mengambil pilihan itu. Terus mana? katannya kita beruntung permanen, tapi kok rugi, pengorbanannya gak sepadan. Mari kita berkontemplasi secara mendalam dan kontinyu wkwk. Keren banget gua nih.

Kita menyesal ataupun merasa rugi itukan setelah kita menjalaninya, kita tau tuh ternyata kita ga begitu suka sama hal tersebut dan kita bilang “kalau tau gini mending ga usah ikutan” gitu kan? Kita mendapati bahwa kehilangan beberapa sumber daya (tenaga, waktu, uang dan lainnya) yang kita punya dengan hasil yang kurang memuaskan. Padahal sebenernya ada hasil yang kadang luput dari perhatian kita yaitu pengalamannya atau perasaan menyesalnya itu sendiri (hikmah).

Bayangin kalau kita ternyata waktu itu engga mengambil pilihan buat ikut perpisahan, buku tahunan atau study tour tadi. Oke secara uang, tenaga dan waktu kita bisa dialihkan ke hal yang lain, tapi kita ga akan tau kalau kita ngelakuinnya itu bakal menyesal dan setelah dari situ kita ga punya pengalaman bahwa acara kaya gitu kita ga suka. Karena kita ga tau akhirnya kita dihadapkan sama pengalaman yang kita ga suka dan kita sama menyesalnya juga bedanya waktunya lebih cepet atau lebih lama. Sama-sama menyesalnya dan bahkan bisa menyesal karena penasaran ga ikut acara-acara tadi. Tapi sama-sama untung ko karena kita nemuin perasaan dan pengalamannya (hikmah) masing-masing yang pada akhirnya juga bakal bermuara ke pembelajaran yang sama.

Sebagai manusia yang mulai sama sekali ga tau apa-apa dan beranjak menuju performa terbaiknya, kegagalan-kegagalan itu mutlak pasti dihadapi dalam prosesnya. Dari mulai belajar balik badan, merangkak, berdiri, jalan, lari, lompat dan seterusnya. Kesalahan-kesalahan yang akan dilalui buat menemukan formula yang paling efisien. Selanjutnya pilihan kita gimana merespon deretan pengalaman yang mengantri untuk kita lewati.

Untung Permanen

Kan semua itu udah pasti terjadi, jadi apapun yang kita lakukan meskipun kita merugi secara waktu tenaga dan uang di sana kita akan selalu dapet sesuatu yang bikin kita belajar. Ketika kita belajar sesuatu di keputusan selanjutnya kita jauh lebih matang dan segala pengorbanan yang udah kita keluarkan tadi sepadan dengan apa yang kita dapatkan setelahnya. Dan seiring bertumbuhnya kita keuntungan juga bertambah bahkan eksponensial, awalnya sedikit tetapi semakin signifikan seiring berjalannya waktu.

Sedih, kecewa dan menyesal itu wajar dan pasti kita lalui tapi inget juga bahwa ada hikmah yang berharga yang beriringan dengan hal itu. Toh soal penyesalan tadi pun soal perpisahan, buku tahunan sama study tour itu amat disyukuri pengalamannya. Secara acara juga kayanya engga ada salahnya, cuma kebetulan waktu itu format acara, momentum dan eksekusinya kurang cocok aja. Mungkin kalau kesempatan itu datang lagi patut untuk dicoba dengan eksekusi yang lebih sesuai sama apa yang kita udah pelajari sebelumnya.

Jadi intinya ga ada intinya, yang jelas lewat kalimat-kalimat di atas yang ngalor ngidul ini pengen cerita bahwa apapun yang pernah aku hadapi itu selalu ada sesuatu yang diterima dan itu semua berguna. Aku bersyukur atas hal itu. udah gitu aja kali ya bingung mau ngomong apalagi udah beberapa wakut nulis ini mau nyocokin sama yang ada di kepala dan inilah hasilnya. Makasih ya. Selamat menjalani petualanganmu dan keberuntungan apa aja yang akan kamu dapat.

--

--

Raihan Nur Yaqin

I explore personal and emotional themes, depicting my experiences and human reflections in my works. Hello everyone, let's get to know each other.