Sepertinya — Puan Maharani itu karya marketing yang jenius
Beberapa waktu ke belakang ada fenomena politik dari Ibu Ketua DPR kita yang menggelitik yang mengocok perut kita. Lempar baju sambil cemberut dan terkesan tidak ikhlas, menanam greenscreen, panen padi yang masih muda dan tanam padi maju. Ya meskipun petani berharap maju secara produksi dan ekonomi, tapi secara prosedur yang lazim menanam padi itu mundur. Kita rasa bahwa fenomena itu konyol dan bodoh, terus dimana jeniusnya?
Disklemer ini dugaan pribadi ya, soalnya ini konten “Sepertinya”. Setuju ga setuju pikir aja sendiri wkwk.
Siapa si yang mau milih orang yang kelakuan lawak gitu ye kan? nah tapi justru di situ jeniusnya. Kalau mikir gitu berarti kita kepancing, kemakan umpannya, kita tersihir, terpedaya ges. Jadi pilihan ini sengaja dibuat emang bukan buat dipilih. Hah gimana tuh? pilihan tapi ga buat dipilih?
Hal ini tuh sebuah teknik yang namanya DITF (Door In The Face) , Begini kalimat kuncinya:
Satu pilihan sengaja didesain buruk supaya pilihan lain (yang mungkin tidak sebaik itu) jadi lebih masuk akal untuk dipilih/disukai.
Contoh penerapan DITF itu pas pemerintah naikin harga pertamax
Awalnya: Isu bahwa pertamax naik jadi 16.000an, kita ga mau harga bbm naik
Terus : Pertamax naik cuma jadi 13.000an, kita terima dong daripada jadi 16.000an
Padahal : kita ga mau kalau BBM naik harganya
Tapi : Beda halnya kalau pemerintah langsung kasih harga 13.000an, pasti resitensinya tetep ada
Jeniuskan? kita diberi pilihan yang tidak kita sukai dan diarahkan lebih menyukai yang lainnya. dan kita terjebak secara suka dan rela. Ga sadar kan?
Kembali lagi ke pembahasan Puan Maharani, kalau betul beliau dengan sengaja didesain tampil buruk, terus siapa yang diharapkan menjadi pilihan yang ditawarkan untuk bisa lebih dipilih atau disukai? supaya makin banyak penggemarnya. Silakan jawab dibawah 😏 hehehe
